Islam adalah agama yang sempurna, Setiap perkara sudah diatur dalam islam. Begitupun dalam masalah hubungan suami istri. Pada suatu riwayat disebutkan bahwa hubungan intim menambah pahala jika menyalurkannya pada yang halal. Tetapi tetap ada batasannya, dengan menerapkan etika-etika seks dalam islam yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah. lalu, apa saja etika bercinta dalam islam?
1. Membaca doa sebelum bersenggama
Doa bersenggama:
Bismillahi, Allahumma jannibnasy syaithana, wajannibisy-syaithaana maa razaqtanaa
[Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari (anak) yang Engkau berikan kepadakami],
Maka sesungguhnya jika ditakdirkan diantara keduanya didalam persetubuhan itu akan mendapat anak,
niscaya setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. ( Hadits
Shahih riwayat : Bukhari 1/45,6/141, Muslim 4/155, Abu Dawud no. 2161,
Darimi 2/145, Ibnu Majah no. 1919, Baihaqi 7/149, Ath-Thiyalis no.
2705, Ahmad 1/216, 217, 220, 243, 283, 286, Termidzi, Nasa’i, Ibnu Abi syaibah)
Di
dalam kitab “ Qasthalany “ dari imam mujahid di sebutkan : bahwa
orang yg melakukan senggama dengan tidak menyebut asma Alloh , maka
setan akan ikut masuk melalui lubang dzakar ( penis ) dan setan akan
ikut bersenggama. dalam keterangan lain setan akan duduk di dzakar (
penis ) suami maka setan akan mengeluarkan spermanya pada farji (
vagina ) istri, sebagaimana suami mengeluarkan spermanya.
2. Foreplay sebelum jima
Rasulullah melarang umat islam bersenggama seperti hewan, yakni tanpa senda gurau, saling cium, rangkul dan sebagainya
Syaikh
penadzam menjelaskan : bahwa senggama yg dilakukan suami dengan
istrinya tanpa senda gurau, saling cium, rangkul, peluk bersama
istrinya atau mencium kedua mata istrinya, hal itu dapat mengakibatkan
percekcokan dan perselisihan serta mengakibatkan anak yg terlahir
berwatak bodoh dan tumpul otaknya ( keterangan dalam kitab An Nashihah ). Diterangkan dalam hadist, ada pahala besar bagi orang yg menggauli
istrinya dengan niat baik, setelah suami mencium-cium dan
bermain-main cinta dengan istrinya.
Hadist dari A’isyah, Rosulallah Bersabda :
“
Barangsiapa memegang tangan istri sambil merayunya , maka Alloh Swt ,
akan menulis baginya 1 kebaikan dan melebur 1 kejelekan serta
mengangkat 1 derajat , Apabila merangkul , maka Alloh Swt , akan
menulis baginya 10 kebaikan melebur 10 kejelekan dan mengangkat 10
derajat , Apabila menciumnya , maka Alloh Swt , akan menulis baginya 20
kebaikan , melebur 20 kejelekan dan mengangkat 20 drajat , Apabila
senggama dengannya , maka lebih baik daripada dunia dan isi-isinya“
3. Kebebasan dan batasan jima menurut islam
Kebebasan berjima:
- Dibolehkan di siang hari. tetapi diharamkan di siang hari bulan ramadhan
- Dibolehkan bagi seorang suami untuk menghisap payudara istrinya. namun di makruhkan untuk meneguk susu istrinya walaupun boleh.
- Dibolehkan bagi seorang suami untuk mengeluarkan maninya di luar farji istrinya
- Dibolehkan mengulangi jima. Rasul menganjurkan berwudhu jika ingin mengulangi jima
- Dibolehkan mandi bersama
- Jika ingin tidur sesudah senggama, maka harus berwudhu terlebih dahulu
Batasan berjima:
- Istri tidak boleh menolak ajakan suami, kecuali dengan alasan yang syar'i
- Tidak boleh berjima selama i'tikaf
- Tidak boleh berjima selama istri haid
- Tidak boleh berjima melalui dubur istri
- Tidak boleh berbicara tentang apa yang dilakukan ketika berjima pada orang lain
Lalu, bagaimana dengan oral seks/menjilati kemaluan pasangan? apa hukum oral seks dalam pandangan islam? Ada dua pendapat. sebagian ulama membolehkan, dengan dalil untuk saling memuaslo. adapun yang memakruhkan ataupun mengharamkan, dengan dalil bahwa oral seks itu jauh dari fitrahnya manusia. dan termasuk kebiasaan orang barat demi mencapai kenikmatan sesaat. maka alangkah baiknya untuk menghindari kebiasaan orang kafir. karena banyak cara
untuk mencapai kenikmatan seks suami istri, tidak harus dengan oral seks.
Wallahu a'lam
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar